Rombongan ASPEKJA berkunjung ke Industri Pengolahan Veneer di Sumut |
Rombongan Asosiasi
Pengembang Kayu Jabon Aceh (ASPEKJA) melakukan kunjungan kerja ke wilayah Pantai Timur Aceh dan
Sumatra Utara dalam rangka Survey pasar
untuk persiapan pemasaran Kayu Jabon dari hasil budidaya para anggota Aspekja
maupun non anggota yang tersebar diseluruh wilayah Aceh, kegiatan tersebut
termasuk dalam salah satu Program yang disponsori oleh Multistakeholder
Forestry Programe (MFP) yaitu salah satu lembaga non pemerintah yang fokus untuk mendukung
pengembangan industri kehutanan berbasis komunitas, antara lain dukungan peningkatan kapasitas untuk pemangku kepentingan
terkait SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas
Kayu), peningkatan kesadaran publik terkait V-Legal dan SVLK.
Kunjungan dilaksanakan selama tiga hari mulai
tanggal 25– 27 Februari 2016, PT. Bukit
Intan Abadi (BIA) merupakan salah satu Perusahaan yang bergerak dibidang
Industri pengolahan Kayu Lapis dan Block Board yang berlokasi di Kawasan
Industri Medan (KIM) adalah salah satu tempat yang dikunjungi, kunjungan
berikutnya adalah ke Herwindo Jabon Sumatra, yaitu salah satu pusat pembibitan,
penampungan dan pemasok kayu Jabon ke Industri-Industri yang berada di wilayah
Sumatra Utara, dan sebelum kembali ke Aceh Tim berkesempatan mendatangi
Industri Pengolahan Veneer (core untuk kayu lapis) berbahan baku khusus kayu
Jabon yang berlokasi di Kabupaten Aceh Tamiang, tetapi sangat disayangkan
kegiatan produksinya dihentikan untuk sementara waktu karena hasil produksinya
belum dapat dikirim ke Malaysia karena terkait dengan aturan export yang secara
bisnis tidak menguntungkan, demikian disampaikan oleh ketua tim Zahirsyah
Ormardy juga sebagai Sekjen Aspekja.
Disamping itu Wakil ketua Bidang Organisasi,
Hubungan Luar dan Media Edi Mulyadi menyatakan bahwa, dari hasil kunjungan
kerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa, pasar kayu Jabon masih sangatlah
Potensial khususnya untuk industri pengolahan kayu lapis baik di Regional
maupun pasar Export, tetapi Aspekja harus berupaya menghadirkan Industri
pengolahan di Aceh, minimal untuk pengolahan bahan setengah jadi dalam bentuk
Veneer, karena secara Bisnis lebih menguntungkan dari pada mengirim kayu dalam
bentuk log ke Medan maupun ke luar negeri, Edi juga menyampikan kepada
Pengembang dan Petani Jabon di Aceh janganlah ragu dan panik, kemana akan
dijual kayu Jabon pada saat panen nanti, kami dari Aspekja akan mengupayakan
sekuat tenaga untuk membuka dan membangun jaringan ke seluruh penjuru agar Kayu
Jabon hasil budidaya anggota Aspekja dan non anggota terpasarkan dengan harga
yang wajar dan menguntungkan, maka oleh karena itu kami sangat berharap
dukungan dari semua pihak agar Industri pengolahan kayu lapis kembali hadir di
Aceh sebagaimana sebelumnya, karena bahan baku di wilayah Aceh sangatlah
melimpah ruah, baik yang berasal dari hasil budidaya maupun dari hutan rakyat. Aspekja
juga membuka kesempatan kepada para penanam kayu Jabon di Aceh untuk dapat bergabung
menjadi anggota, hubungi kami pada nomor HP. 0812-6929-6590 atau datang langsung ke
sekretariat Jln. Politeknik Aceh, Lamteh – Banda Aceh.