Kamis, 21 April 2016

ASPEKJA Dapat Bantuan Program dari Mfp

Tim ASPKEJA Berkunjung ke Kebun Jabon di Jawa Barat
Multi stakeholder  Forestry Program (mfp) memberi bantuan dalam bentuk program peningkatan kapasitas Organisasi kepada Asosiasi Pengembang Kayu Jabon Aceh (ASPEKJA), beberapa kegiatan program telah dilaksanakan, seperti Study Banding pengurus ASPEKJA ke beberapa Industri pengolahan Kayu Lapis di Pulau Jawa diantaranya Industri Plywood dan Blockboard  Abioso di Boyolali, kunjungan ke Perkebunan Jabon Binaan PT BUMN HIJAU LESTARI yang berlokasi di  Desa Mangun Jaya Kecamatan Arjasari  Jawa Barat, dan melihat langsung pengrajin handicraft berbasis bahan baku dari Kayu Jabon ke beberapa tempat di Yogjakarta.

Kunjungan ke Kantor PT. BUMN Hijau Lestari di Buah Batu Bandung pada tanggal 24 November 2015, Tim ASPEKJA mendengar dan berdiskusi langsung dengan manajemen Hijau Lestari terkait dengan pengelolaan Kelompok tani, khususnya Kelompok Petani Jabon yang mereka bina di bawah Program BUMN Peduli Penghijauan, Rombongan ASPEKJA diberi kesempatan untuk mengunjungi salah satu kebun yang luasnya 99 Ha, tampak puluhan ribu tegakan pohon Jabon yang sudah siap panen, dibawah pohon Jabon mereka juga tanam pohon Kopi dan Jase sebagai tanaman tumpang sari, banyak informasi dan pengelaman yang disampaikan oleh ketua kelompok terkait dengan budidaya Jabon, dari pembibitan, pemupukan, perawatan dan pemanenan serta pemasaran Jabon pada saat panen tiba dan juga bagaimana sistem pembagian hasil dengan anggota kelompok.

Berikutnya berkunjung ke Industri Pengolahan Kayu Lapis (Plywood) ABIOSO yang berlokasi di Boyolali, industri tersebut selain memproduksi playwood juga beberapa produk lainnya seperti Blockboard, Barecore, Shortcore dan Longcore, bahan baku yang digunakan adalah Jabon dan Saingon yang dipasok dari sekitar wilayah Boyolali dan dari Petani Binaan Perusahaan, harga kayu yang dibeli sesuai dengan harga pasar sehingga tidak merugikan petani. Rombongan diizinkan masuk dan melihat langsung ke Pabrik pengolahan kayu yang didampingi oleh pimpinan sekaligus pemilik Industri ABIOSO, proses yang dilakukan, mulai pengupasan, pembuatan veneer, pemotongan, pengeringan sampai ke pengeleman dan dipress  sehingga menjadi kayu lapis. Ini adalah pengalaman  sangat berharga kerena ASPEKJA ke depan akan mempersiapkan langkah-langkah untuk menghadirkan sebuah Industri pengolahan kayu lapis di Aceh.

Zahirsyah Oemardy sebagai ketua Rombongan dan juga sebagai Sekjen ASPEKJA mengatakan, ASPEKJA adalah sebuah organisasi yang berbentuk Asosiasi beranggotakan para pengembang Jabon di Wilayah Aceh sangat berkeinginan dan berupaya untuk menghadirkan Industri pengolahan kayu lapis di Aceh, karena Aceh sangat berlimpah bahan baku seperti Jabon, Saingon dan kayu lunak lainnya, baik yang dibudidaya secara khusus oleh para petani maupun tumbuh liar di kebun-kebun rakyat.  Kunjungan Study banding ini sangatlah positif dan akan meningkatkan semangat bagi para pengembang kayu Jabon di Aceh, apa yang dilihat di sana, tidak ada yang tidak mungkin untuk dibangun di Aceh, apalagi kebutuhan akan kayu lapis di Aceh sangatlah tinggi untuk mendukung pembangunan Aceh. (Zoe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar