Senin, 08 Agustus 2016

ASPEKJA ADAKAN WORKSHOP INVENTARISASI

Peserta Workshop sedang Praktek mengukur tinggi Pohon Jabon  dengan Cristen
Meter, didampingi oleh Intruktur 
Banda Aceh, Setelah terbentuk Kelompok Penanam Kayu Jabon di Aceh Besar dan Pidie, ASPEKJA melanjutkan kegiatan Program peningkatan Kapasitas untuk para pengembang Kayu Jabon di Aceh, yaitu mengadakan Workshop Inventarisasi  Pohon dan Lahan, kegiatan ini sangat berguna, selain diajarkan bagaimana cara atau metode Inventarisasi sesuai dengan standar yang biasa digunakan untuk proses Sertifikasi, juga diberi pemahaman bagaimana teknik mengukur tinggi tegakan dan lingkaran Pohon Jabon dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana yaitu “Cristen Meter”. Jika  sudah diketahui panjang dan diameter pohon maka volume (kubikasi) pohon sudah dapat diketahui.

Pelaksanaan Workshop di Aceh Besar dilaksanakan pada hari minggu tanggal 17 Juli 2016, kegiatan workshop langsung dilaksanakan di Lapangan atau di salah satu lokasi kebun Jabon Anggota ASPEKJA yaitu di Keumire, sedangkan pelaksanaan Workshop di Kabupaten Pidie pada Hari Jum’at tanggal 29 Juli 2016 berlokasi di salah satu Kebun Jabon Anggota Kelompok Jabon Jaya Pidie, yaitu di daerah Blang Peutek (dipinggir jalan Banda Aceh-Medan), sebelum melakukan praktek lapangan peserta diberi penjelasan terlebih dahulu terkait dengan prosedur dan tahapan-tahapan proses Inventarisasi secara teori dan seterusnya dilanjutkan praktek Lapangan dengan mengukur Pohon-pohon Jabon dengan menggunakan Cristen Meter  dan Pita Meter terhadap pohon yang berada di dalam Lokasi kebun tersebut.


Kegiatan Workshop di Aceh Besar
Adapun tujuan dari pelaksanaan Workshop Inventarisasi tersebut adalah untuk mempersiapkan data-data yang dibutuhkan dan dipersyaratkan untuk  Sertifikasi, data-data tersebut akan diferivikasi kembali oleh tim/perusahaan yang dapat mengeluarkan sertifikat yang telah diakui oleh Negara. Kegiatan ini juga difasilitasi oleh Mfp (Multi Stakeholder forestry program) karena salah satu konsen meraka adalah penerapan SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) guna memastikan kayu-kayu yang digunakan berstatus Legal dan bukan berasal dari Hutan Lindung atau Hutan Negara lainnya. (Zoe)

Jumat, 05 Agustus 2016

KELOMPOK PENGEMBANG KAYU JABON DI ACEH BESAR & PIDIE TERBENTUK

Kelompok JABON SEJAHTERA ACEH BESAR, foto bersama
ASPEKJA (Asosiasi Pengembang Kayu Jabon Aceh) , membentuk kelompok  Pengembang/Petani Kayu Jabon di dua Kabupaten yaitu Aceh Besar dan Pidie, kegiatan tersebut adalah bagian dari program peningkatan kapasitas organisasi yang disponsori oleh MFP3 (Multistakeholder Forestry Program Fase 3). Pemilihan kedua Kabupaten tersebut didasari oleh banyaknya jumlah para pengembang Kayu Jabon di kedua wilayah tersebut dan telah tercatat menjadi Anggota ASPEKJA,  rata-rata umur pohon sudah berkisar 2-3 tahun. Tujuan pembentukan kelompok ini adalah dalam rangka persiapan Inventarisasi luas lahan dan jumlah tegakan pohon Jabon yang akan dipanen nantinya, tujuan lain adalah untuk mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk proses Sertifikasi, seperti bukti kepemilikan lahan, demikian disampaikan oleh Sekjen ASPEKJA Zahirsyah Oemardy.

Sebelum pembentukan Kelompok, Tim ASPEKJA terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di kedua Kabupaten tersebut yaitu Dinas  Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten. Pelaksanaan Musyawarah Pembentukan Kelompok untuk Aceh Besar dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 16 Juli 2016 di Aula Gedung Dinas Kehutanan Aceh, Banda Aceh sedangkan untuk Kabupaten Pidie dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28 Juli 2016 bertempat di Aula BPM Pidie, Sigli yang di hadiri oleh para penanam Jabon, pengurus ASPEKJA seperti Sekjen Zahirsyah Oemardy, Edi Mulyadi, Nya’ Nazarsyukurullah dan Tawakal Marzuki serta Pihak-pihak terkait dari kedua Kabupaten tersebut.

Ketum ASPEKJA Prof. Dr. Said Muhammad  membuka acara
Musyawarah Pembentukan Kelompok di Aceh Besar.
Kelompok yang terbentuk di Aceh Besar di Beri Nama “JABON SEJAHTERA ACEH BESAR” dengan ketua kelompok M. Soleh, Sekretaris Mawardy dan M.Husen sebagai Bendahara, Untuk Kelompok di Pidie diberi Nama “JABON JAYA PIDIE” sebagai ketua T. Rusli, Sekretaris  Isnani dan Bendahara M. Thaeb. Dengan terbentuknya kelompok tersebut maka selanjutnya akan diberikan  Workshop Inventarisasi kepada para anggota kelompok guna memahami bagaimana cara menginventarisasi dan menakar kubikasi (volume) pohon dalam posisi tegakan. (ZoE)